Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 31, 2008

Kata dan Kita

Tidak setiap kita pandai berkata Tidak setiap kata berarti kita Tapi kata sudah terucap Sedangkan kata telah tertancap Kata berubah kuku raja rimba Kita menjelma taring serigala Kalbu pikir terkoyak! Akal logika tercabik! Kata-kata kita tak lagi bermakna Kata-kata kita kosong tanpa jiwa Terlanjur di hati pedih Kepalang basah nurani merintih Mari rangkai kata nan indah Mari ronce kata yang ramah Pilih kata seharum melati Ambil kata seindah mawar Kalungkan di leher kita Lalu kita menari mabuk tawa Dendangkan lagu suka Muntahkan kotoran kata-kata Bersama amarah di dada Berbisik mesra di telinga Kata maaf saja Tidak setiap kita pandai berkata Tidak setiap kata berarti luka Terimalah kemurnian kata cinta Terpancar dari kebeningan telaga jiwa (RetnOEtami. Bontang, 14 Maret 2008. Memori Equator, untuk Ibu Dosen )