ESAI: PROGRAM EDUTRENDI-BULOG



Wujudkan Mimpi Bulog Mulai dari Sekolah


Mendengar kata Bulog, saya teringat masa Orde Baru. Rasanya dulu nama Bulog begitu dekat. Terus terang saja yang teringat dari kata Bulog adalah nama kabulog masa Orde Baru, yaitu Bustanil Arifin atau Beddu Amang. Kedua orang ini mempunyai ciri-ciri fisik yang sama, yang selalu diingat, yaitu berkepala botak. Bagi orang seusia saya, sosok dan nama itu sudah demikian melekat. Mungkin karena beliau terlalu lama menjabat atau memang hanya nama itu saja yang diingat.


Mendengar kata Bulog, yang terbayang adalah sebuah gudang besar yang di dalamnya terdapat bertumpuk bahan sembako seperti : beras, gula, terigu, minyak goreng, dan bahan pokok lainnya. Menjelang hari raya seperti Idul Fitri, Natal, dan tahun baru, Kabulog akan muncul di televis memberikan penjelasan bahwa stok sembako untuk sekian bulan ke depan aman. Kata “aman” ini pasti bertujuan menentramkan masyarakat Indonesia. Sayang di sayang, kata aman itu hanya di bibir saja. Pada kenyataannya sembako hilang entah ke mana. Efek dominonya adalah harga sembako nyaris tak terjangkau.


Sebagai sebuah “gudang sembako” seperti juga gudang-gudang yang lainnya, banyak tikus-tikus yang berkeliaran bahkan bersarang di sana. Sayangnya tikusnya bukan hanya tikus dalam arti denotasi yaitu binatang pengerat, bergigi tajam, dan berbulu hitam. Tikus yang berkeliaran di gudang bulog juga tikus-tikus berdasi dan bergengsi tinggi. Tikus-tikus yang menggerogoti makanan yang menjadi hak perut rakyat Indonesia.


Citra bulog di mata rakyat Indonesia sudah tidak baik. Ada sebuah pepatah “tak ada gading yang tak retak” tak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini karena kesempurnaan itu hanya milik Allah semata. Bukan berarti ketidaksempurnaan itu tidak dapat diperbaharui. Tidak ada kata terlambat bagi Bulog untuk membenahi kesalahan-kesalahan masa silam. Tidak ada kata malu bagi bulog untuk memperbaiki citra dirinya menjadi lebih baik. Jika dianalogikan dengan sebuah kapal yang sedang berlayar, beberapa bagian kapal Bulog ini sudah bocor. Tetapi berkat kerja sama Kapten dan ABK berusaha menambal kebocoran-kebocoran itu dengan benar dan tepat, maka yakinlah bahwa kapal besar Bulog ini akan dapat berlayar dengan tenang dan akhirnya bersandar di pelabuhan hati rakyat Indonesia dengan selamat. Kapal ini akan disambut dengan suka cita seperti seorang prajurit pulang perang dengan membawa panji-panji kemenangan.


Memasuki usianya yang ke-42 tahun ini Bulog ingin tampil lebih bersahabat dan lebih transparan dengan semua lapisan masyarakat. Bulog berusaha keras semakin dekat dan terbuka bagi rakyat Indonesia. Seperti analogi yang dipaparkan di atas maka perubahan itu harus dimulai dari Kapten dan ABK-nya. Setelah itu baru memperbaiki atau mengganti kapal yang sudah ditambal itu sehingga penampilannya lebih baik dan cantik.
Langkah-langkah berani yang harus ditempuh Bulog adalah:


1. Jajaran struktural harus dipegang oleh insan yang hanya takut pada Allah. Insan yang dipercaya rakyat karena amanah, bersih lahir batinya dan bebas dari mata rantai KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme)


2. Bulog harus berani menantang Lembaga Independen, seperti KPK untuk mengaudit sirkulasi barang dan uang yang berputar dalam gudang Bulog secara berkala.

3. Secara berkala pula hasil audit itu dipublikasikan kepada masyarakat melalui media massa cetak ataupun elektronik.


Jika ketiga langkah kongret di atas akan atau sudah dilakukan, maka kepercayaan masyarakat pada Bulog akan diraih. Masyarakat kini lebih pandai dan kritis. Masyarakat membutuhkan bukti nyata kebersihan gudang Bulog dari tikus-tikus yang menggerogoti jatah sembako perut rakyat Indonesia.


Kapal besar Bulog yang sudah bertambal sulam juga harus diperbaiki bahkan diganti. Citra diri Bulog yang bersih harus dibangun lagi. Jika Bulog ingin dekat dan terbuka, maka harus menjangkau semua kalangan. Kalangan yang mula-mula dibidik adalah para generasi muda Indonesia. Generasi Muda kita harus sejak awal sudah mendapatkan informasi yang baik dan benar tentang Bulog. Dengan demikian jika terjadi kekotoran dalam diri Bulog, maka generasi mudalah yang akan membersihkannya. Generasi muda Indonesia yang paling bnyak jumlahnya terdapat di sekolah-sekolah. Pelajar tingkat SMP dan SMA adalah generasi muda bangsa yang akan menjadi mata dan corong Bulog yang lebih baik.


Sebagai seorang guru, saya mengusulkan cara-cara praktis yang memadukan dunia pendidikan dan dunia hiburan, yaitu melaksanakan program EDUTRENDI - BULOG (Edukasi, Entertain, dan Dedikasi – Bulog) Program ini adalah sebuah program yang memanfaatkan sekolah dan pelajar sebagai objek sekaligus sebagai subjek mempromosikan Bulog. Pelajar SMP/SMA adalah siswa yang sudah cukup matang untuk menerima informasi tentang Bulog. Program ini juga bisa langsung dikaitan dengan kurikulum, kegiatan akademik, dan kegiatan ekstra kurikuler sekolah.
Program EDUTRENDI – BULOG , diwujudkan dalam Dasa Program , yaitu:
1. Dimulai dengan memberikan penyuluhan/seminar/diskusi terbuka dengan para guru dan siswa. Dalam kegiatan ini hadirkan narasumber dari Bulog dan narasumber tamu dari kalangan public figure, misalnya artis filem, sastrawan, atau musikus.
2. Mengadakan lomba Cerdas Cermat Bulog. Pesertanya adalah siswa,(antarsekolah) diselenggarakan secara rutin setiap menyambut ulang tahun Bulog. Materi soal adalah seluk beluk Bulog. Mulai dari pertanyaan siapa saja yang pernah memimpin Bulog, apa motonya, apa tujuannya, dan pertanyaan lainnya.
3. Sebagai bahan persiapan siswa menghadapai Cerdas Cemat itu, Bulog harus menyiapkan buku saku gratis, praktis, dikemas cantik, dan menggunakan bahasa yang komunikatif. Buku tersebut berisi info lengkap tentang Bulog.
4. Mengadakan lomba cipta Jingle Bulog yang terbuka bagi band-band sekolah. Lagu yang terpilih akan dijadikan lagu tema pada iklan Bulog yang ditayangkan di media massa Nasional.
5. Band sekolah yang menang berhak untuk mendapatkan salah satu hadiah, yaitu sekolah pemenang menjadi lokasi tujuan Road Show Bulog yang akan ditayangkan di televisi nasional.
6. Mengadakan lomba cipta dan baca puisi atau cerpen dengan tema Bulog yang terbuka bagi pelajar se-Indonesia. Puisi-puisi dan cerpen-cerpen yang terpilih akan dibukukan dan kemudian dibacakan pada Road Show Bulog. Bisa juga dibacakan di dalam komunitas pertemuan antara pelajar dan sastrawan yang disponsori oleh Bulog.
7. Jambore Bulog yang dihadiri para anggota pramuka berprestasi dari setiap sekolah.
8. Pemilihan Jurkam Bulog tingkat Pelajar. Pelajar yang terpilih akan mempromosikan program-program Bulog terbaru.
9. Lomba Pembuatan Media Presentasi Teknologi Informatika Komputer . Lomba bisa diikuti guru dan siswa. Materi presentasinya adalah Profil Bulog.
10. Bazar Amal Pelajar-Bulog. Kegiatan ini menjual barang-barang bekas yang masih layak pakai sumbangan para pelajar dan menjual sembako murah bagi masyarakat di sekitar sekolah yang disponsori oleh Bulog.

Kegiatan-kegiatan di atas jika dilaksanakan dengan niat benar dan kerja keras, Insya Allah akan membawa perubahan yang sangat besar bagi Bulog. Jika dari sekarang langkah perubahan Bulog mulai ditapaki di halaman sekolah anak-anak didik kita , generasi penerus bangsa, maka tahun 2020 mimpi menjadikan Bulog sebagai sebuah lembaga yang Bersih, Dekat, dan Terbuka akan menjadi nyata. Semoga Tuhan merestui. Amin. *(retnoetamie*)
(artikel ini pernah diikutseratakan dalam Lomba Menulis Esai dalam rangka HUT ke-42 BULOG tahun 2009, tetapi belum juara, lho...TETAP SEMANGAT MENULIS!!!)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Artikel: Perjalanan Spiritual Sutardji Calzoum Bachri Berawal dari O Amuk Kapak

Puisi "Pengabdian Tanpa Titik"

Cerpen: Bumi Dipijak Langit Dijunjung