Studi Banding
Hari Jumat tanggal 7 Agustus ini kami berkunjung ke SNPN 1 Balikpapan. Tujuan utamanya adalah Studi banding. Melihat dari dekat kelebihan-kelebihan sekolah tersebut. Salah satu kelebihan itu adalah bahwa sekolah ini sudah melalui Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional.
Kunjungan yang cukup singkat ini akhirnya membuah kesimpulan:
1. Dukungan orang tua terhadap program sekolah sangat baik. Sehingga pihak sekolah hanya sebagai fasilitator dan penggagas ide. Pelaksanaan dan pendanaan mendapat dukungan penuh orang tua dengan kesadaran yang tinggi.
2. Siswa yanga sangat kooperatif (mentaati peraturan dan instruksi guru/mudah sekali untuk di ajak bekerja sama/patuh pada aturan main sekolah).
Sebagai contoh: Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan Sabtu pagi hingga siang diikuti siswa dengan tertib dan disiplin. Siswa yang ikut Mading, duduk manis di perpustakaan, menulis, menggunting, menempel, kerja hingga jam eskul selesai. Demikian juga lainnya. Tidak ada yang keluar dari kelompoknya hingga jam 11 tanda kegiatan eskul selesai.
3. Sekolah ini sudah mendapat penggargaan Nasional sebagai Sekolah berwawasan Lingkungan dengan mendapatkan piala ADIWIYATA dari Presiden RI.
Ciri-ciri sekolah berwawasan ADIWIYATA ini sangat tampak, misalnya;
a. Tulisan-tulisan yang mengingatkan untuk Hemat energi, menjaga kebersihan, merawat tanaman, dan lainnya.
b.Hijau, di setiap sudut sekolah pepohonan rimbun yang asri, sejuk, dan indan menghiasi halaman sekolah dan kelas.
c. Wastafel atau kran-kran air cuci tangan teredia di beberapa bagian sekolah.
d. Kelas alam, sebagai alternatif untuk belajar di luar kelas.
e. Bengkel daur ulang sampah menjadi aneka barang kerajinan, hiasan, atau barang berguna lainnya. Sampah potongan uang dari Bank Indonesia di sulap menjadi patung beruang madu atau gantungan kunci, bungkus makanan ringan atau pewangi pakaian di ubah menjadi taplak meja, karpet, sejadah, tas, danlainnya. Ranting, daun kering, kerang, pasir, atau serbuk kayu menjadi cindera mata yang unik.
f. Pengolahan sampah organik (komposing)
g. Pembelajaran cinta lingkungan sudah masuk ke dalam kurikulum sekolah.
h Keterlibatan semua warga sekolah untuk melaksanakan sekolah berwawasan lingkungan.
Tujuan studi banding pastinya akan sia-sia jika kita tidak dapat mencontoh hal-hal yang baik yang bisa kita lakukan di sekolah kita ini. Jadi, kapan mensosialisasikan dan merealisasikan hasil studi banding ini??? Segera! ( retnOEtamie)
Kunjungan yang cukup singkat ini akhirnya membuah kesimpulan:
1. Dukungan orang tua terhadap program sekolah sangat baik. Sehingga pihak sekolah hanya sebagai fasilitator dan penggagas ide. Pelaksanaan dan pendanaan mendapat dukungan penuh orang tua dengan kesadaran yang tinggi.
2. Siswa yanga sangat kooperatif (mentaati peraturan dan instruksi guru/mudah sekali untuk di ajak bekerja sama/patuh pada aturan main sekolah).
Sebagai contoh: Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan Sabtu pagi hingga siang diikuti siswa dengan tertib dan disiplin. Siswa yang ikut Mading, duduk manis di perpustakaan, menulis, menggunting, menempel, kerja hingga jam eskul selesai. Demikian juga lainnya. Tidak ada yang keluar dari kelompoknya hingga jam 11 tanda kegiatan eskul selesai.
3. Sekolah ini sudah mendapat penggargaan Nasional sebagai Sekolah berwawasan Lingkungan dengan mendapatkan piala ADIWIYATA dari Presiden RI.
Ciri-ciri sekolah berwawasan ADIWIYATA ini sangat tampak, misalnya;
a. Tulisan-tulisan yang mengingatkan untuk Hemat energi, menjaga kebersihan, merawat tanaman, dan lainnya.
b.Hijau, di setiap sudut sekolah pepohonan rimbun yang asri, sejuk, dan indan menghiasi halaman sekolah dan kelas.
c. Wastafel atau kran-kran air cuci tangan teredia di beberapa bagian sekolah.
d. Kelas alam, sebagai alternatif untuk belajar di luar kelas.
e. Bengkel daur ulang sampah menjadi aneka barang kerajinan, hiasan, atau barang berguna lainnya. Sampah potongan uang dari Bank Indonesia di sulap menjadi patung beruang madu atau gantungan kunci, bungkus makanan ringan atau pewangi pakaian di ubah menjadi taplak meja, karpet, sejadah, tas, danlainnya. Ranting, daun kering, kerang, pasir, atau serbuk kayu menjadi cindera mata yang unik.
f. Pengolahan sampah organik (komposing)
g. Pembelajaran cinta lingkungan sudah masuk ke dalam kurikulum sekolah.
h Keterlibatan semua warga sekolah untuk melaksanakan sekolah berwawasan lingkungan.
Tujuan studi banding pastinya akan sia-sia jika kita tidak dapat mencontoh hal-hal yang baik yang bisa kita lakukan di sekolah kita ini. Jadi, kapan mensosialisasikan dan merealisasikan hasil studi banding ini??? Segera! ( retnOEtamie)