Berpetualang ke Bontang

Berpetualang ke Bontang
Oleh : Retno Utami | 22-Okt-2008, 13:08:23 WIB

KabarIndonesia - Teman-teman, perkenalkan namaku Muhammad Nuha Ibnu Gamar, biasanya keluarga dan teman-temanku memanggilku Nuha. Aku tinggal disebuah kota kecil di Bontang. Kalian pernah dengar nama itu? Apakah teman-teman tahu nama kesebelasan sepak bola yang menjadi kebanggaan masyarakat Bontang? Ya, benar, PS PKT Bontang.

Bontang juga punya stadion sepak bola yang mewah dan megah berskala internasionl, namanya Stadion Mulawarman. Bagi kalian yang belum pernah mendengar nama Bontang, apalagi mengenal atau menginjakkan kaki di kota ini, aku akan menceritakannya. Yuk, kita berpetualang ke Bontang. Aku jamin, teman-teman pasti akan menemukan pengalaman baru menyenangkan.

Bontang memang kota kecil di ujung timur pulau Kalimantan. Kata papaku, kota Bontang jauh...sekali dari Jakarta, tempat asal mama dan papaku. Kakek dan nenekku tinggal di Jakarta. Kalau perjalanan kita mulai dari bandara Soekarno Hatta Cengkareng, berarti naik pesawat menuju bandara Sepinggan Balikpapan. Perjalanan udara ditempuh selama 2 jam.

Sampai di Sepinggan Balikpapan, perjalanan dilanjutkan dengan naik taksi atau mobil carteran. Tahap pertama menuju Samarinda. Rute perjalanan cukup enak dan menyenangkan. Jalanannya beraspal dalam kondisi baik dan tidak terlalu berkelok-kelok. Jalannya juga tidak terlalu menanjak.

Pemandangan kiri kanan hanya hutan. Kita juga melewati kawasan Bukit Soeharto yang terkenal itu. Setelah 2,5 jam sampailah di Samarinda. Di sini kita bisa makan dan istirahat menghilangkan lelah. Perjalanan tahap kedua menuju Bontang. Rute ini lebih berat, karena jalanannya lebih sempit, menanjak dan berkelok tajam. Mobil juga harus ekstra hati-hati karena kiri kanannya jurang.

Bagi yang tidak kuat pasti akan mabuk sampai muntah-muntah. Ssstt...aku termasuk yang tidak tahan, lho. Setelah 2,5 jam sampailah ke Bontang. Nah, teman-teman bisa bayangkan berarti perjalanan darat dari Balikpapan ke Bontang ditempuh selama 5 jam. Wah, benar-benar sangat melelahkan.

Bontang terkenal dengan sebutan kota industri.Ada dua perusahaan raksasa, yaitu PT Pupuk Kaltim (PKT) dan PT Badak LNG. Sesuai dengan namanya PKT memproduksi pupuk dan PT Badak memproduksi gas cair. Bontang juga terkenal dengan kota tambang. Di sini ada tambang batu bara dan minyak bumi. Selain itu kota Bontang juga terkenal dengan kekayaan hutan dan kekayaan lautnya.

Sebagian besar para petani di Indonesia mendapatkan pupuknya dari PKT. Jika teman-teman melihat pabriknya, wah, besar dan megah sekali. Di sana tangki-tangki berukuran sangat besar berisi bahan-bahan kimia untuk membuat pupuk, berdiri dengan kokohnya. Selain itu cerobong asap yang menjulang ke langit menambah kemegahan pabrik.

Aku memang belum pernah masuk sampai ke dalam, tapi dengan hanya menyaksikan dari luar saja, teman-teman pasti akan takjub melihatnya. Pabrik yang berdiri di dekat laut ini juga memiliki dermaga yang menampung kapal -kapal yang akan menyalurkan pupuk ke kota lain di Indonesia ataupun ke luar negeri. Jika teman-teman melihat malam hari,cahaya lampu-lampu dan latar pantai yang ada di belakangnya semakin memperindah pemandangan pabrik.

Pemandangan di PT Badak juga tidak terlalu jauh berbeda. Yang beda adalah cerobong asapnya menyemburkan api sisa pembuangan gas. Jadi seperti obor raksasa, lho. Cerobongnya tidak hanya satu, banyak. Siang atau malam cerong api ini terus menyala, seolah-olah sebagai penanda kehidupan kota Bontang. PT Badak seperti juga PKT berada di ujung pantai. Hal ini untuk memudahkan kapal-kapal mengangkut gas ke tempat lain, baik Indonesia maupun ke luar negeri.

Di dekat pabrik ini juga ada pantai yang dulu bisa dikunjungi oleh umum untuk berekreasi, namanya pantai Marina. Sebelum ditutup untuk umum, aku pernah bermain di sana. Di pantai ini, kita tidak bisa mandi,aku hanya bisa jalan-jalan sambil mencari keong, kerang atau omang-omang. Pantainya memang tidak terlalu luas, tapi cukup teduh dan asyik untuk sekedar santai-santai bersama keluarga.

Tempat rekreasi pantai dan laut yang lain adalah Bontang Kuala. Tempat ini sangat unik pasti teman-teman akan suka. Mulai dari gerbang sampai masuk ke perkampungan nelayan , semua jalan dan rumah-rumah dibangun di atas laut. Jalannya juga bukan dari aspal, tapi terbuat dari kayu ulin. Kayu berwarna hitam ini adalah kayu khas Kalimantan. Kata mamaku kalau di kota lain disebut kayu besi. Kayu ini memang kuat dan tahan air, karena itulah digunakan untuk membuat rumah, jalan, atau bagunan lain di atas laut. Semakin terkena air semakin kuat. Bontang Kuala juga menjadi tempat rekreasi keluarga. Kita bisa duduk sambil makan makanan yang dijual di sini.

Ada restoran yang menyediakan ikan bakar,udang,kepiting dan makan laut lainnya. Ada juga warung-warung kecil yang menjual gorengan. Orang Bontang menyebutnya pisang "sanggar" yang dimakan dengan sambal petis. Bontang Kuala juga jadi tempat memancing yang asyik. Aku inga,t waktu Mbah Kakung (kakek) datang dari Jakarta, kami memancing dan dapat ikan. Ya, walaupun ikan yang didapat tidak terlalu besar. Kalau mau lebih jauh lagi, kita bisa menyewa perahu motor kecil yang disebut "ketinting" ke tengah laut. Aku sih, belum pernah, tapi menurut cerita Om Supri, ayah teman mainku, di tengah laut, ikannya lebih banyak dan besar-besar. Nanti kalau aku sudah besar aku akan mancing di laut juga ah... pasti menyenangkan.

O,ya, aku juga pernah diajak Om Supri sekeluarga mengisi hari minggu mengunjungi keramba dan rumah peristirahatan di tengan laut. Jadi rumah dibangun di atas laut lalu di bagian belakang ada keramba, yaitu semacam kolam berisi ikan-ikan yang sengaja dipelihara. Agar ikan tidak keluar, maka dibatasi dengan jaring-jaring yang kuat. Ikan yang dipelihara adalah ikan bawal putih. Untuk mengambilnya,ikan-ikan harus dipancing terlebih dahulu, lalu dibersihkan, setelah itu dibakar. Hmmm..lezat sekali kalau makan ikan bakar yang masih segar.

Setelah makan kami pergi ke sebuah pulau kecil namanya pulau Sengajah,naik "ketinting" kurang lebih lima belas menit saja. Pulau ini kecil dan hanya berisi pasir putih, tak ada satu pun pepohonan. Untuk berteduh dua gubuk kecil seadanya saja. Pulau ini sangat menggoda untuk berenang. Pasirnya bersih dan airnya jernih. Kalau teman-teman mandi di sini, pasi akan betah berlama-lama.

Selain berenang, bisa juga mencari kulit kerang, atau rumah omang-omang, ada juga si "petrik" bintang laut. Kalau pasir putihnya kita gali lebih dalam dengan tangan, maka kita akan menemukan kerang-kerang kecil berwarna putih. Kerang-kerang ini enak juga di makan, tetapi harus direbus dulu,ya. Pasir yang putih dan halus juga sangat asyik untuk bermain rumah pasir . Pokoknya berada di pulau kecil ini sangat meyenangkan Cuma rasa lapar dan kepanasan yang membuat keasyikan berenang berhenti dan meninggalkan pulau ini.

Nah, teman-teman, itulah sekilas tentang kotaku Bontang. Apa yang aku ceritakan kali ini baru sebagian kecil dari keelokan dan kekayaan kotaku. Nanti di lain kesempatan aku akan menceritakan kekayaan flora dan fauna hutan Kalimantan, khususnya Bontang dan tempat-tempat menarik lainnya. Semoga teman-teman senang dengan petualangan ini dan suatu hari bisa berkunjung juga ke Bontang. Aku anak Bontang siap membantu teman-teman berkeliling dan berpetualang.

(Retno Utami, S.Pd. Guru SMA Yayasan Pupuk Kaltim.
1 Maret 2007)



Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/
Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com
Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera:
www.kabarindonesia.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Artikel: Perjalanan Spiritual Sutardji Calzoum Bachri Berawal dari O Amuk Kapak

Puisi "Pengabdian Tanpa Titik"

Cerpen: Bumi Dipijak Langit Dijunjung