Menulis Puisi dengan Cara Menguraikan Nama Diri


Salah satu materi pembelajaran Bahasa dan sastra Indonesia yang dianggap sulit oleh siswa SMP atau SMA adalah Puisi. Mulai dari menganalisis puisi, memaknai puisi, membaca puisi,apalagi menulis puisi. Guru berusaha mencari cara yang paling mudah dan menyenangkan untuk mulai membuat puisi. Salah satu cara yang cukup mudah dan menyenangkan adalah dengan cara menguraikan nama diri. Nama adalah sesuatu yang sangat dekat dengan diri kita. Setiap manusia mulai dikenal oleh orang lain mulai dari namanya. Nama juga menjadi sesuatu yang sakral. Nama yang diberikan oleh orang tua kita sudah melalui proses pemikiran yang sangat panjang. Nama yang kita sandang adalah juga doa orang tua kita. Karena itulah menulis puisi dengan cara seperti ini akan menjadi pengalaman bermakna bagi siswa. Hal ini akan sangat penting untuk langkah selanjutnya dalam memahami puisi.


Langkah-langkah yang dapat dilakukan siswa di kelas adalah sebagai berikut:
(1) Menentukan tema dan judul puisi,
(2)Menguraikan nama diri secara vertikal,
(3) Menguraikan tiap huruf awal nama,
(4) membaca dan mengoreksi kembali kata-kata yang sudah ditulis dengan cara: membuang kata-kata yang tidak penting, mengganti kata yang biasa dengan kata lain yang semakna tetapi lebih indah dan sesuai dengan puisi, menyusun tipografi puisi dengan bentuk yang lebih kreatif, memasukan ungkapan/gaya bahasa, mengganti kata-kata sehingga didapatkan rima yang lebih baik, dll.
(5) membacakan puisi di hadapan siswa lainnya,
(6) memperbaiki kembali puisi berdasarkan hasil komentar teman sekelas,
(7) merayakan dan memberikan penilaian terhadap karya siswa.

Berikut ini disajikan beberapa contoh puisi karya siswa dengan cara menguraikan nama diri siswa dan komentar mereka setelah membuat puisi tersebut.

a. Contoh Puisi karya Pratiwi Kelas XG
Rahasiaku
Perasaan yang tertutup kepadamu
Rasanya tak mudah aku bongkar
Andai aku berani
Tidakkah itu suatu mukjizat
Impian sempurna bagaikan bintang bersinar
Walaupun satu dua kata menggantung di bibir
Indah terucap bagikan fatamorgana

Komentar siswa: Saya tidak mengira ketika sebuah nama bisa dijadikan puisi. Selama ini saya belum pernah membuat puisi dari sebuah nama. Ternyata cukup unik juga membuat puisi dengan cara ini.

b. Contoh puisi karya Fariz, kelas XG

Fariz
Fajar telah terbit, menghangatkan bumi ini
Akupun segera terbangun dari kematianku sesaat, tetapi
Raut mukaku masih berantakan layaknya kapal yang terombang-ambing di samudra luas
Ingin segera rasanya membenahi diriku, ‘tuk mengubah nasibku…karena bila tidak,
Zaman akan menelanku di tengah kesengsaraan ini


Komentar siswa: Ini pertama kalinya bagi saya menulis puisi dari hati dan benar-benar tanpa beban.


c. Contoh puisi karya Siti Zulaikha kelas XG


Siti Zulaikha
Sebuah nama sebuah cerita dari ayah dan bunda
Indah takberarti intan
Tetap bersahaja tetap rupawan
Ilmu diasahnya demi Sang Khalik Sang Maha Pencipta

Zaada rafi’la tanzil
Untuk kemuliaan demi kesempurnaan
Lahiriyah dan batiniah
Abi…Ummi…
Insya Allah dalam umur yang berpacu tumbuh
Ku’kan terus berjuang untukmu
Hingga
Akhir hayatku


Komentar siswa: Membuat puisi dengan nama saya sendiri memang sedikit susah. Tetapi itu membuat saya bisa berimajinasi lebih. Bisa memahami kata demi kata. Senang sekali bisa mengartikan nama sendiri dalam sebuah puisi.


d. Contoh puisi karya Fitri Mutiah Sappewali Kelas XG
Sedetik
Firasatku tidak tergugah
Itu hanya hal biasa
Tetapi tidak setelah semuanya
Rupa dirinya berarti
Istimewa, hanya sebatas waktu

Meninggalkanku sedetik lagi
Untaian cukup pahit
Tiada suatu kata terurai
Itu yang terus menghantuiku
Aku masih bernyawa
Hanya sekedar diam danmelihat

Siapa aku baginya
Aku tak tahu jawabannya
Pertanyaan yang tak ‘kan terjawab
Pergi dan belum pernah berkata sedikitpun
Entah mengapa takbosan ‘tuk dilakoninya
Wajah penuh dengan curiga
Aku hanya bisa berkata dalam hati
Lupakan secepatnya
Itu akan terlihat lebih indah


Komentar siswa: Lebih susah untuk mencari kata-kata yang pas dan ssuai dengan huruf awal, kemudian memadukan satu kalimat dengan kalimat ainnya. Membaut puisi dengan menjabarkan nama akan membuat lebih kreatif dan pintar dalam memilih dan merangkai kata.


Penulis telah melakukan cara tersebut terhadap beberapa kelas X di SMA YPK. Kendala yang dihadapi adalah dibutuhkan waktu yang agak lama (2/3 kali pertemuan @ 2 jam pelajaran) Hal tersebut disebabkan puisi dibuat di kelas, tidak di rumah. Sehingga keaslian karya siswa tetap terjaga. Kendala yang di hadap siswa secara umum tidak ada.Kalaupun dirasa sulit menemuan kata-kata yang tepat dan sesuai dengan nama mereka, itulah tantanganya sehingga siswa lebih kreatif. Justru sebagia besar siswa merasa bahwa cara seperti ini berbeda/unik dan siswa merasa semakin bangga dengan namanya yang ternyata seindah puisi. Jika nama lengkap seorang siswa terlalu panjang, maka dapat dipakai nama panggilan saja atau nama pendek.


Berdasarkan contoh dan komentar siswa tersebut dapat diambil satu kesimpulan bahwa menulis puisi dengan cara menguraikan nama diri siswa sangat berarti bagi pemahaman siswa terhadap puisi itu sendiri. Cara ini sangat dekat dengan kondisi siswa dan sangat menyenangkan. Pengalaman menulis puisi dengan cara ini akan menjadi pengalaman berharga bagi siswa. (Retno Utami, SMP YPK, 2009).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Artikel: Perjalanan Spiritual Sutardji Calzoum Bachri Berawal dari O Amuk Kapak

Puisi "Pengabdian Tanpa Titik"

Cerpen: Bumi Dipijak Langit Dijunjung