Profil: IBU WIWIK ERITIYANI SABAR, IKHLAS, DAN INOVATIF KUNCI SUKSES SEBAGAI GURU TK YPK

Bu Wiwik, demikian panggilan akrab Ibu guru TK YPK ini. Kesan pertama saat bertemu dan kenal beliau adalah seorang Ibu yang lemah lembut dalam bertutur sapa dan kesabaran yang tercermin dalam kepribadiannya. Ibu guru penggemar mie kuah dan es campur ini adalah sosok yang bersahaja dan menentramkan. Ibu dua anak yang hobby membaca, menggambar, dan main musik ini , lahir di Balikpapan, 14 Agustus 1970. Bersama suami tercinta, Chorenda Kartarineka, serta putra putinya M. Dandy Kartarineka dan Dinda Aisyah Kartarineka kini tinggal di jalan Jambu No.16a BTN PKT Bontang.

Sejak tinggal di Balikpapan, Bu Wiwik sudah mengajar di SDN 088 Balikpapan pada tahun 1998. Kemudian sejak tahun 1990 mulai mengajar di TK YPK Bontang hingga sekarang. Bu Wiwik belum pernah mengajar di unit lain karena memang latar belakang pendidikan beliau adalah lulusan SPG TK, jadi ya…memang ahlinya mengajar anak-anak imut-imut yang membutuhkan kesabaran ekstra tinggi. Menjadi guru juga merupakan cita-cita beliau sejak kecil. Dengan menjadi guru, maka Bu Wiwik dapat merealisasikan moto hidupnya yang mulia yaitu menjadi manusia yang membawa manfaat dunia dan akhirat.

Menjadi guru adalah pilihan hidup Ibu yang ingin selalu menjadi guru yang bermutu. Menurut Bu Wiwik, guru bermutu itu adalah guru yang benar-benar mencintai pekerjaannya. Dari rasa cinta itu Insya Allah akan melahirkan sebuah keikhlasan. Dari keikhlasan itu menjadikan semua yang dilakukan adalah ibadah. Dengan demikian akan selalu berusaha untuk memberikan dan melakukan yang terbaik, berusaha untuk memperbaiki dirinya, terus belajar dan menemukan inovasi-inovasi baru dalam mengajar sehingga seorang guru dapat mencetak anak didik yang cerdas, bertaqwa dan berkualitas. Memang sebaiknya semua guru/pendidik di Indonesia mempunyai tujuan seperti itu, tetapi pada kenyataannya belum bisa. Lihat saja masih saja ada kisah guru yang belum menjadi teladan bagi anak didiknya. Masih ada berita seorang guru melakukan tindakan kekerasan atau bahkan tindakan asusila pada anak didiknya. Jika guru, sosok yang wajib digugu dan ditiru ini memberikan contoh yang buruk bagaimana dengan anak didiknya? Kasus-kasus perkelahian pelajar atau kekerasan antasiswa yang tergabung dalam geng liar adalah potret suram pelajar Indonesia yang belum mendapatkan guru yang bermutu seperti pendapat Bu Wiwik di atas. Jika di setiap sekolah sudah memiliki guru-guru yang bermutu, maka akan melahirkan sekolah yang bermutu juga. Sekolah yang bermutu akan dapat membentuk pribadi anak didik yang beriman dan berakhlak mulia. Selain itu juga melahirkan anak didik yang cerdas dan berkualitas . Untuk mewujudkan sekolah bermutu maka setiap sekolah harus berani memberikan jaminan mutu bagi setiap lulusannya.

Sebagai bukti bahwa Bu Wiwik selalu berusaha menjadi guru yang bermutu adalah dengan terus belajar dan mengukir prestasi dalam mencari inovasi-inovasi pembelajaran. Sederet prestasi dalam bidang pendidikan yang telah terukir dengan tinta emas adalah:
 Juara III lomba mengarang cerita bergambar tingkat provinsi, tahun 1994
 Juara harapan III lomba mengarang cerita bergambar nasional, tahun 1995
 Juara II lomba mengarang cerita bergambar tigkat kota Bontang, tahunnya lupa
 Juara harapan III lomba mengarang cerita bergambar nasional, tahun 1998
 Guru Terbaik TK pilihan guru, tahun 2003
 Juara II lomba mengarang cerita bergambar tingkat kota bontang,tahun 1997
 Juara I lomba guru berprestasi kota Bontang, tahun 2008

Sebagai guru, Bu Wiwik juga ingin memberikan sumbangsih bagi lingkungan sekeliling. Teladan bukan hanya diberikan di sekolah saja, tetapi juga di luar sekolah. Bu Wiwik juga tercatat sebagai pengurus sebuah organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan. Prestasi di bidang sosial kemasyarakatan juga telah diukir:

 Juara IV lomba Sinopsis HUT Dharma Wanita PKT, tahun 1997
 Juara I lomba baca puisi HUT PIKA PKT, tahun 2007
 Juara I lomba mendongeng HUT PIKA PKT, tahun 2008

Selama 19 tahun, Bu Wiwik sudah merasakan asam garamnya menjadi guru TK YPK. Alhamdulillah, Bu Wiwik selalu merasa senang dan bahagia. Walaupun ada duka tetap saja dinikmati karena Bu Wiwik yakin bahwa dibalik duka itu pasti ada hikmah. Bukankah ALLAH SWT juga menjanjikan bahwa di dalam setiap kesulitan pasti ada kemudahan? Segala suka dan duka terasa menyenangkan jika kita ikhlas. Menjadi guru TK YPK selalu bergembira dan berkumpul bersama anak-anak mungil yang juga menjadi sumber belajar dan instrospeksi diri bagi Bu Wiwik sendiri. Terkadang dari tigkah polah anak-anak mungil tersebut atau dari mulut mungil mereka Bu Wiwik juga mendapat pelajaran berharga, terutama menyadari apa artinya kita bila menjadi seorang guru.

Untuk anak-anak di TK YPK, Bu Wiwik berpesan, “Tetaplah selalu dalam keceriaan, selalu bersemangat untuk bersekolah, karena di sekolah kalian akan merasa senang, gembira dan bahagia. Di sekolah kalian bisa bertemu dan berkumpul bersama teman-teman dan Ibu guru. Di sekolah tempat belajar dan bermain bersama agar kelak kalian menjadi anak yang pintar dan bertaqwa.”

Sedangkan untuk semua siswa YPK, Bu Wiwik berpesan, “Teruslah bersemanagt untuk belajar. Gunakan waktumu untuk hal-hal yang bermanfaat, jangan sia-siakan waktu yang telah ALLAH berikan kepada kita. Berusaha dan berdoalah dengan keyakinan yang kuat untuk menggapai apa yang engkau cita-citakan. Ingatlah bahwa ALLAH selalu melihat seberapa besar usaha yang kita lakukan.”

Mengenai kondisi YPK saat ini Bu Wiwik berpendapat bahwa di tengah masa-masa sulit ini Subhanalloh, tidak menyurutkan semangat para pengurus, karyawan, dan guru-guru YPK untuk tetap bisa menjadikan YPK sebagai lembaga pendidikan yang terbaik di kota Bontang ini. Hal ini dibuktikan dengan tingkat kelulusan 100 persen di semua jenjang pendidikan. Siswa dan guru YPK juga masih sering menjadi langganan juara dalam berbagai ajang lomba mulai tingkat kota, provinsi, hingga nasional. Bahkan mulai tahun ini YPK mulai memasukkan program baru dalam setiappembelajaran yang mulai diterapkan dari tingkata TK sampai SMA yaitu dengan memberikan program pendidikan karakter. Program ini diharapkan nantinya dapat melahirkan anak-anak didik yang berkualitas tidak hanya IPTEK, IMTAQ, namun juga dapat melahirkan anak didik yang berkarakter.

Bu Wiwik memberikan ilustrasi terhadap lembaga yang sama-sama kita cintai ini, YPK itu ibarat sebuah INTAN yang tersimpan di tengah hutan belantara, ia mempunyai sinar yang berkilau. Semua orang sudah mendengar tentang kilau intan itu, namun sayang sekali tidak semua orang dapat melihat langsung kemilau sinarnya itu. Kemilau intan itu hanya bisa menembus dari celah-celah pohon yang bisa dilaluinya. Sungguh sayang disayang bila intan yang ALLAH ciptakan itu terus menerus tertutupi rimbunnya pepohonan di sekelilingnya. Mari kita tunjukkan bahwa di hutan itu ada intan yang berharga dengan kemilau yang sangat mempesona. Mari, jangan biarkan orang lain hanya mendengar kisah kemilau intan ini, tetapi juga bisa melihat dan menggapainya.

Berdasarkan ilustrasi itu, maka Bu Wiwik mengusulkan dan mengajak kita semua insan YPK untuk tunjukkan YPK kepada masyarakat Bontang, Kaltim, Indonesia, bahkan dunia melalui berbagai media mulai Koran, majalah, hingga media internet yang dapat menembus ruang dan waktu. Tampilkan profil setiap unit mulai SLB, TK, SD, SMP, dan SMA secara berkala. Memang biaya untuk unjuk diri ini tidak sedikit, namun jika kita melihat sekolah-sekolah lain yang sudah ternama bisa melakukannya, mengapa YPK tidak bisa? Jadi, dengan begitu kita bisa menunjukkan pada dunia bahwa di Bontang yang kata orang terpencil di hutan belantara Borneo ini ternyata ada sebuah sekolah yang Insya Allah mampu melahirkan anak-anak yang berakhlak mulia, cerdas, dan berkualitas. Bravo YPK! I Love YPK! We Love YPK! **RetnOEtamie/Redaksi**
(Tulisan ini telah dimuat di majalah Gemilang Yayasan Pupuk Kaltim, Bontang, edisi kedua Juni 2010)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Artikel: Perjalanan Spiritual Sutardji Calzoum Bachri Berawal dari O Amuk Kapak

Rangkuman Materi dan LKS Bahasa Indoesia kls.9

Cerpen: Bumi Dipijak Langit Dijunjung