Realisasi CSR PKT: Geliatkan Pariwisata Bontang

Realisasi CSR PKT: Geliatkan Pariwisata Bontang

Kepedulian perusahaan besar seperti PT. Pupuk KALTIM (PKT) Bontang terhadap perkembangan dan kesejahteraan masyarakat kota TAMAN ini sudah terbukti. Kepedulian sosial PKT kepada masyarakat Bontang diwujudkan dengan menjalankan Corporate Social Responsibility (CSR), dengan mengembangkan Program Community Development (COMDEV). Pelaksanaan program ini lebih difokuskan kepada masyarakat Bontang dan Kaltim. Program yang bersifat bantuan langsung diwujudkan melalui bidang sosial, misalnya memberikan bantuan kepada korban kebakaran yang terjadi pertengahan Juni lalu di RT 38 dan RT 39 Loktuan,Bontang Utara. Bantuan tersebut senilai Rp165 juta. Dalam bidang pendidikan dibuktikan dengan memberikan bantuan pembuatan sarana olah raga berupa lapangan basket kepada Yayasan Pendidikan Loktuan (YPL) senilai Rp 83 juta. Sedangkan untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) diwujudkan dengan memberikan pinjaman permodalan (Berita Redaksi, 3 Okt.2007).

Dari sekian banyak informasi yang terdapat pada media massa, peran PKT terhadap lingkungan sekitarnya lebih banyak menyentuh sektor ekonomi rakyat, kegiatan sosial , olah raga, kesehatan, keagamaan, dan seni. Sepertinya ada yang terlewatkan, yaitu sektor pariwisata. Bagaimanakah nasib pariwisata di Bontang khususnya dan Kalimantan umumnya? Mengapa tidak memanfaatkan CSR untuk menggeliatkan pariwisata ?

Memang nasib pariwisata nasional umumnya dan Kalimantan khususnya belum beruntung. Berbagai bencana alam dan bencana wabah berakibat menurunnya citra negara sebagai tujuan wisata. Tentu saja ini berdampak pada upaya mencapai target kujungan wisatawan mancanegara tahun ini. Aselina Trihastuti , praktisi kehumasan, mengatakan banyak jalan untuk mencapai target kunjungan wisman dan menggerakan swasta untuk membantu mempromosikan Indonesia sebagai tujuan wisata dunia. Salah satu jalan itu adalah kegiatan sosial perusahaaan atau CSR bisa diarahkan untuk menyelamatkan dan menghidupkan sektor pariwisata. Pemerintah dalam hal ini pemda harus mengajak swasta atau pengusaha terlibat trategis di bidang pariwisata sehingga objek wisata yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal.(Suzanna -wisatanet.com)

Baru-baru ini, di Mal Taman Anggrek, Jakarta pada awal November 2007,
dibuka Pameran Potensi Wisata Seni dan Budaya dengan tajuk “Borneo Extravaganza”. Pameran ini menampilkan produk unggulan dan produk wisata Kalimantan. Kegiatan ini merupakan upaya promosi terpadu dari pemda Kaltim,Kalbar,Kalteng,dan Kalsel untuk memperlihatkan keindahan pulau Kalimantan yang masih tersembunyi. Momen ini sekaligus menjadi ajang untuk menarik investor menanamkan modalnya di pulau Borneo termasuk investasi infrastruktur, sarana dan prasarana. Selama ini pergerakan wisman atau winus masih berkisar di pulau Jawa dan Bali, sementara pulau Borneo yang memiliki daya tarik eksotik belum di lirik. (Administrator-Wisatanet.com)

Otonomi daerah memberikan kesempatan kepada setiap pemda dan swasta untuk mengelola SDA dan kemampuan masing-masing, termasuk pariwisata.
Kota Bontang sebenarnya menyimpan potensi kawasan wisata bahari yang menawan dan eksotik. Salah satunya adalah Bontang Kuala atau lebih dikenal dengan singkatan BK. Sayangnya BK belum dikelola secara maksimal. BK hanya dikenal sebagai tempat duduk-duduk santai menikmati angin laut. Apalagi citra BK yang kurang bersih karena hanya dikenal sebagai tempat “pacaran” muda-mudi. BK selama ini dikenal sebagai sentra produksi terasi dan rumput laut. Jika dikelola lebih serius budidaya rumput laut berwawasan pariwisata dapat dilakukan di BK. Menanam rumput laut di pesisir dapat dijadikan tontonan menarik dan unik bagi wisatawan. Demikian pula pengolahan rumput laut menjadi aneka makanan. Hal ini sudah dibuktikan oleh nelayan di Bali. (Harry-Wisatanet.com).

BK dapat dijadikan objek wisata kuliner yang lebih baik dan menarik. Wisata kuliner ini akan lebih lengkap jika dibangun “Pelelangan Ikan” permanen,seperti di Muara Angke,Jakarta. Aneka kekayaan hayati laut Bontang seperti ikan, udang, kepiting, cumu-cumi dan sebagainya dapat dilelang di sini. Wisatawan dapat membeli sekaligus langsung memasak dan menikmati hasil laut di satu tempat yang sama.

Wisata bahari lain yang juga belum dikelola secara maksimal dan belum dipromosikan adalah wisata bawah laut dan dan wisata Mangrove. Wisata pasir
Mangrove di Bontang sekitar 600 Ha. Terdapat di Tanjung Paukung, Nyerakat, Tanjung Laut,Teluk Sekambing, Agar-Agar Panjang, dan Karang Sengajah.

Wisata bawah laut yang berada di perairan laut Bontang zona utara terdapat di
Pulau Beras Basah dan Pulau Kedindingan (Tiang Hitam Putih). Zona selatan
terdapat di pulau Sengajah. Wisata ini dapat dinikmati dengan dengan snorkeling dan diving. Bagi anak-anak dan mereka yang tidak bisa berenang,alangkah baiknya jika disediakan fasilitas kapal/perahu yang dindingnya berkaca atau kapal selam mini. Sarana untuk menikmati keindahan bawah laut ini cukup mahal, sehingga diperlukan dana yang tidak sedikit untuk mewujudkan sarana ini. Apalagi setelah dilakukan survei oleh Dinas Pendidikan bidang Pariwisata bekerjasama dengan POSI (Persatuan Olahraga Selam Indonesia), ternyata keindahan taman laut Bontang tak kalah bagusnya dengan Bunaken. Keanekaragaman terumbu karangnya masih yang terbaik di Kalimantan Timur (Iman-wisatanet.com). Jika Bunaken bisa terkenal sampai mancanegara, mengapa wisata bawah laut Bontang tidak bisa? Untuk menjawab pertanyaan ini dibutuhkan peran aktif semua lapisan masyarakat Bontang , termasuk PKT.

Inilah kesempatan bagi PKT untuk menambah panjang prestasi sosial dan
kepedulian sosialnya pada masyarakat Bontang khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya. Peran PKTdalam CSR dapat mewujudkan Bontang Kuala, Wisata Mangrove,dan Wisata Bawah Laut Bontang sebagai objek wisata yang dapat mengangkat citra negara sebagai tujuan wisata. Pulau Borneo dapat menjadi primadona pariwisata karena wisata alam dan wisata bahari yang eksotik. Pada akhirnya geliat pariwisata Bontang, Kalimantan, dan Indonesia dapat bersaing dengan pariwisata dunia. Semoga.
(Artikel ini pernah diikutsertakan dalam Lomba Menulis Artikel dalam Rangka HUT ke-30 PKT Tahun berhasil menjadi juara ke-3).

Postingan populer dari blog ini

Artikel: Perjalanan Spiritual Sutardji Calzoum Bachri Berawal dari O Amuk Kapak

Puisi "Pengabdian Tanpa Titik"

Cerpen: Bumi Dipijak Langit Dijunjung